Makanan Kuliner Khas Tangerang: Perpaduan Rasa Nusantara dan Tionghoa

Makanan Kuliner Khas Tangerang: Perpaduan Rasa Nusantara dan Tionghoa

Landmark Ikonik Kota Tangerang Jadi Destinasi Wisata Unggulan
Tangerang
, kota yang terletak di barat Jakarta, bukan hanya dikenal sebagai kota industri dan perumahan elit, tapi juga sebagai surga kuliner yang menyimpan kekayaan cita rasa lokal. Pengaruh budaya Betawi, Sunda, dan Tionghoa yang kuat menciptakan ragam kuliner unik yang menggoda lidah. Berikut beberapa makanan kuliner khas Tangerang yang wajib kamu coba saat berkunjung ke kota ini!


1. Laksa Tangerang6 Laksa Tangerang Ini Rasanya Juara, Harga Nggak Bikin Boncos

Laksa khas Tangerang berbeda dari laksa Betawi atau laksa Bogor. Kuahnya berwarna kuning kemerahan dari campuran rempah dan santan. Isiannya terdiri dari bihun, telur rebus, irisan ayam kampung atau oncom, dan disajikan dengan taburan daun kemangi.

Uniknya: Kuahnya kental dan gurih, aromanya menggoda dengan cita rasa pedas gurih khas Tangerang.


Makanan khas ini berasal dari daerah Serang–Tangerang dan menjadi oleh-oleh favorit. Bandeng dibersihkan durinya, lalu dagingnya dihaluskan dan dicampur dengan bumbu, kemudian dimasukkan kembali ke kulitnya, dibentuk utuh, lalu dibakar seperti sate.

Uniknya: Tidak ada duri! Tekstur lembut dan rasa rempahnya meresap sampai ke dalam.


Kue tradisional khas Tangerang ini berbahan dasar tepung beras, santan, dan gula merah. Bentuknya mungil dan biasanya disajikan dalam daun pisang.

Rasanya: Lembut, manis gurih, cocok jadi camilan sore dengan secangkir teh panas.


Gecom adalah singkatan dari toge dan oncom. Makanan ini biasa disajikan dengan nasi hangat, sambal, dan kerupuk. Meski sederhana, gecom memiliki rasa gurih yang khas dari oncom goreng yang ditumis dengan cabai dan bawang.

Cocok untuk: Pecinta kuliner sederhana tapi penuh kenangan rumahan.


Sayur tradisional ini terbuat dari tebu telur (sejenis batang muda pohon tebu), kentang, petai, dan bihun, dimasak dengan kuah santan dan rempah. Biasanya hadir dalam acara pernikahan masyarakat Betawi di Tangerang.

Simbolik: Makanan adat yang jadi simbol penyatuan dua keluarga saat lamaran atau pernikahan.


Hidangan langka dari Tangerang ini menggunakan sumsum tulang sapi yang dicampur dengan nasi dan rempah, lalu dikukus dalam daun pisang. Aromanya harum, teksturnya lembut, dan rasanya sangat gurih.

Ciri khas: Rasanya kaya dan berlemak, pas untuk pencinta kuliner ekstrem.


Berbeda dengan versi Jawa, bubur sumsum di Tangerang sering disajikan dengan topping kelapa parut, kacang hijau, atau ketan hitam.

Sensasi rasa: Manis gurih, lembut, dan cocok jadi sarapan atau menu buka puasa.


Kuliner khas Tangerang adalah cermin dari keberagaman budaya yang hidup berdampingan harmonis di kota ini. Dari laksa hingga sate bandeng, setiap hidangan menyimpan cerita dan keunikan tersendiri. Jadi, saat berkunjung ke Tangerang, jangan lupa cicipi aneka kuliner lokalnya yang memanjakan lidah dan hati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *